Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 01 Oktober 2015

Sabtu, 24 September 2015 aku bersama tim pendakian yang beranggotakan Novia, Novita, Addin berangkat untuk mendaki gunung Butak 2686 mdpl. Gunung Butak ini terletak di tiga wilayah yaitu kota Batu, Kab. Malang, dan Blitar, bersebelahan langsung dengan bukit Panderman dan gunung Kawi. Gunung Butak juga dikenal popular dengan sebutan “Putri Tidur”, karena memang saat dilihat dari kejauhan mirip seperti yang dimaksudkan. Sudah lama kudambakan ingin mencumbui si putri, setiap TC (training centre) ke panderman selalu terbesit keinginan untuk segera mendaki si Buthak ini. Karena jika tidak segera di daki kaki ini akan semakin gatal.


Pendakian Butak dapat diawali dari 3 jalur, yakni: Dau, Panderman dan kebun teh Sirahkencong Blitar. Pagi hari sekali setelah sarapan kami langsung berangkat menuju jalur Panderman yang kita pilih. Di pos Panderman (lokasi ada dipostingan yang kutulis dijudul sebelumnya) dikenai retribusi Rp. 5000 juga penitipan motor yang semalamnya sekitar kurang lebih Rp. 2000 saja. Jalur awal memang sama dengan jalur yang dilalui untuk mendaki Panderman. Kami harus hati-hati karena memang banyak sekali percabangan untuk menuju jalur utama pendakian Butak. Setelah bertanya sana-sini pada petani setempat di ladangnya, akhirnya kami temukan jalur utama namun dengan tetap harus waspada takut seandainya nanti tersesat dan salah jalur. Dari pos gerbang menuju pos 1 dan 2 trek pendakian relatif aman, hanya sesekali bergelombang dan menanjak setelah itu kontur relatif naik turun. Dibutuhkan waktu kisaran 2 jam untuk sampai di pos 2. Di kanan-kiri banyak petani sedang berladang. Kemudian berjalan lebih jauh memasuki hutan yang lebih rimbun dan lama-kelamaan makin gelap.
Kami lanjutkan perjalanan, dari pos 2 menuju pos 3 memakan waktu sekitar 1 sampai 2 jam. Sesampainya di pos 3 ada percabangan ke kiri dan kanan. Awalnya kami sempat kebingungan, tapi si Alfikk bilang hari sebelum pendakian pernah browsing bahwa jalur utama yakni kiri dan kami mengiyakan. Jalur ke kiri awalnya menurun, kemudian landai dan nanjak lagi. Trek pendakian Butak relatif aman dan santai, ditegah-tengah jalan seringkali kami jumpai mata air menyembul dan menggenangi trek.
 
 

Pos selanjutnya yakni pos 4, memakan waktu 1 jam 30 menit dari pos 3. Pos 4 ini berupa tempat lapang yang luas dan teduh karena dilindungi pohon besar yang rindang bambang gurindang. Kami beristirahat lumayan lama disini, menghabiskan bekal makanan cemilan yang kami bawa dan minum susu. Setelah beristirahat lumayan lama dan letih terusir, lanjut untuk perjalanan. Yang sedikit mengagetkan adalah seketika trek dari pos 4 ini menanjak tajam, lumayan jauh dan cukup menghabiskan tenaga.

Perjalanan masih berlanjut, dan hari makin sore. Kami sampai di pos 4 setelah 1 jam perjalanan. pemandangan sembari perjalan tadi memang tiada taranya membikin hati damai, memanjakan mata. Pos 5 merupakan persimpangan antara jalur Dau dan Panderman. Cukup mudah mengenalinya, kiri jalur yang menurun dan kanan trek menanjuak sudah tentu menuju puncak. Karena hari sudah gelap dan kami kewalahan, akhirnya diputuskan untuk bermalam sebelum mencapai tempat dari awal kami targetkan yakni di Oro-oro Ombo. Tempat yang agak lapang didapatkan dan kami bermalam di tenda.
 

Minggu, 25 September 2015, pagi-pagi sekali kami bangun dan memasak. Setelah perut kenyang, lanjut kami dalam perjalanan. Tenda dan perlengkapan berat lainnya kami tinggal saja di tenda karena rencananya tidak bermalam lagi setelah sampai puncak. Ternyata tak sampai 45 menit berjalan kami sampai di oro-oro ombo. Tempat ini berupa savanna rumput yang luas, sesekali juga berkabut. Terdapat gubuk kecil dan sumber air yang mengalir asri. Kami segera mencari jalan setapak jalur menuju puncak. Ada banyak percabangan disini. Kami mencoba menjelajahi berbagai jalur dan setapak yang kami kirakan ke arah puncak, dan semuanya gagal. Pernah juga sampai di jalur yang benar-benar kami kira arah puncak karena memang tanjakannya yang tajam, namun ternyata hanya sebatas puncak bukit. Kami mencari dan mencari sampai hari tak terasa hampir sore. Dengan berat hati diputuskan untuk menghentikan pencarian dan kembali pulang ke tenda. Kurangnya informasi yang dikumpulkan sebelum pendakian membuat serbuan puncak Butak gagal namun tak total!



Awan pekat bergulung-gulung telah Nampak dari kejauhan, angin mulai menerpa sedikit kencang, hujan besar sebentar lagi datang. Ternyata benar, sebelum sampai di tenda kami telah basah kepayahan diguyur hujan yang benar-benar deras. Sampai kami tiba di tenda hujan terus saja tak kunjung reda derasnya. Setelah itu badai datang, angina yang menerpa kencang sekali. Kami tak bisa kemana-mana dan harus sembunyi di tenda sambal nyemil cemilan dan bekal makanan yang kami bawa. Sampai saat keesokan harinya di senin 26 September 2015 hujan dan angin masih saja mengamuk riang. Setelah reda, kami bergegas berkemas dan turun pulang. Di jalur yang kemarin kami lewati tampak banyak pohon tumbang kemana-mana, untung saja jalur setapak yang kami lewati masih dapat dilalui walaupun dengan sedikit bersusah-susah. Disekitaran jalan Nampak banyak sekali ulat-ulat yang tersapu angina, dan kami harus berjalan berhati-hati.
Demikian saja catatan pendakian gunung Butak, walaupun toh akhirnya tak dapat sampai di puncaknya. Mungkin Tuhan belum mengizinkan kami cumbui hidung mancung sang Putri Tidur. Aku sendiri secara pribadi telah menyiapkan rencana untuk kembali lagi kesana dan memenangkan hati-Mu…

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Informasi yang sangat bermanfaat. Maaf saya mau numpang berbagi informasi, tempat yang dikunjungi boleh sama (gunung buthak), tapi pengalaman dan cerita yang didapatkan oleh setiap orang pasti berbeda, terlebih jika kita muncak ke gunung buthak menggunakan jalur pendakian yang berbeda, saya menyarankan kepada semua teman-teman pecinta alam untuk tidak melewatkan jalur Pendakian gunung Buthak melalui kampung saya, jalur Sumber bendo Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa timur. Informasi lebih gamblang silahkan invite pin bbm saya 5123c088 atau klik http://sumbada.hol.es/?p=367 salam lestari.

    BalasHapus

- Copyright © THE JOURNEY - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Risky Aditiya -